Cerita fiksi adalah merupakan karangan non ilmiah dalam artian dia bersifat imajinatif dari sebuah pengarang. Buku fiksi lebih kepada bagaimana seseorang menggunakan imajinasi mereka untuk menulis. Contohnya novel, cerpen. Cerita Fiksi lebih kepada bersifat hiburan.
B.Mengapa Harus Belajar Menulis Fiksi?
1.Menulis Fiksi salah satu aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah Literasi Teks Fiksi. Dengan belajar menulis fiksi, tentu seorang guru akan lebih mudah membuat soal latihan AKM bagi murid-muridnya.
2. Menulis fiksi merupakan cara asyik untuk menyembunyikan dan menyembuhkan luka. Dengan menulis fiksi, seorang guru bisa menyuarakan isi hatinya melalui tokoh-tokoh yang diciptakannya.
3. Cerita fiksi merupakan media pembelajaran alternatif yang menyenangkan bagi murid terutama menyangkut pengembangan karakter dan materi pengayaan.
4. Menulis fiksi bisa menjadi tambahan poin dan koin, terutama jika dikumpulkan menjadi sebuah buku.
C. Apa Saja Syarat Bisa Menulis Fiksi?
1. komitmen dan niat kuat untuk belajar menulis fiksi, baik melalui postingan blog atau kompetisi.
2. kemauan dan kemampuan melakukan riset. Tujuannya agar tulisan menjadi lebih nyata. Misalnya, menyangkut latar tempat.
3. Banyak membaca cerita fiksi karya penulis lain. Hal ini akan memperkaya kosa kata dan juga menemukan gaya menulis.
4.Mempelajari KBBI dan PUEBI agar cerita yang ditulis sesuai kaidah kebahasaan.
5.Memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi.
D. Apa Saja Unsur-unsur Pembangun Cerita Fiksi?
1. Tema yang merupakan ide pokok cerita. Kiat menemukan tema adalah yang paling dekat dengan kita. Bisa saja keluarga atau sekolah, pilih tema yang paling disukai dan kuasai. Hal ini akan memudahkan dalam menyelesaikan cerita.
2.Premis : ringkasan cerita dalam satu kalimat. Unsur-unsurnya terdiri dari karakter, tujuan tokoh, halangan/rintangan, dan resolusi. Contoh: Seorang penyihir muda berjuang melawan penyihir jahat, Contoh tersebut adalah premis dari novel Harry Potter. Ini salah satu film kesukaan, penulis menunggu seri klanjutan kisah anak Harry Potter.
3. Alur atau plot : struktur rangkaian kejadian dalam cerita. Terdiri dari pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik/klimaks, dan ending.
4.Penokohan : penjelasan selangkah demi selangkah detail karakter dalam cerita. Bisa digambarkan secara langsung, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.
5. latar/setting : penggambaran waktu, tempat, dan suasana.
6. sudut pandang : cara penulis menempatkan diri. Penggunaan sudut pandang dalam menulis cerita fiksi harus konsisten.
E.Bagaimana Kita Menulis Cerita Fiksi?
1. Niatkan dalam hati untuk memulai dan menyelesaikan cerita fiksi. Permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah mengalami kebuntuan ide menyelesaikan tulisan fiksi.
2. Perbanyak membaca cerita fiksi karya orang lain untuk menambah referensi berupa ide/gagasan/tema, teknik menulis, pemilihan kata, dan gaya penulisan.
3. Terkait ide dan genre. Catat segera ide cerita yang terlintas di kepala agar ide tidak hilang begitu saja. Pilih genre yang disukai dan kuasai.
4.Outline/kerangka karangan.
Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur (pembangun cerita fiksi)
Menentukan tema agar pembaca mengerti(lingkup cerita fiksi kita)
Membuat premis sesuai tema
Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya
Menentukan penokohan kuat berdasarkan
jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik
Menentukan latar/setting dengan
menunjukkan sisi eksotis dan detail
Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
5.Mulailah menulis.
Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik)
Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas
kepada pembaca
Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh
Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi
Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas
Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi)
Membuat ending yang baik
Ciri-ciri cerita Fiksi:
1. bersifat imajinasi, dari ceritanya bersifat imajinatif, salah satu contohnya seperti Harry Potter,
Contoh lain seperti cerpen dongeng hingga novel
2.ceritanya kebenarannya ada bersifat relatif dan tidak mutlak
3. bahas yang digunakan bersifat konotatif
4.Sismatika penulisan baku.
5.Memiliki amanat atau pesan moral
Jenis-jenis teks fiksi
1 .fiksi Stories
2.Fiksi biografis
3..fiksi sains.
4.cerita pendek atau cerpen
5.novelet
6.novel
7.cerita anak
8.dongeng
9.fabel
10.hikayat
11.legenda
12.mite
13.cerita perumpamaan
Semoga Bermanfaat
#kelas4tema8pembelajaran subtema1
#Ceritafiksi
#ciriciri
#kuncijawaban
#kelas4sd
#Literasisekolah