Tanggal :Jumat, 25 Februari 2022
Pukul : 19.00 -21.00 WIB
pertemuan : ke- 18 (Daring Via WA)
Tema :MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DIPENERBIT INDIE
Narasumber : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd
Moderator : Bunda Rosminiyati
Alhamdulilllah Telah sampai pada pertemuan ke-18, Materi malam ini merupakan materi yang sangat menarik karena berhubungan dengan tugas akhir menerbitkan buku solo dipelatihan Belajar menulis Bersama PGRI, Sapaan hangat sebagai pembuka yang moderator suguhkan dalam pelatihan belajar menulis PGRI asuhan Om Jay sang guru bloger Indonesia. Moderator yang sudah sangat kita kenal beliau Bunda Rosminiyati, sosok ibu yang sangat berbakat, merupakan seorang penulis, dan sudah menerbitkan banyak buku antologi, buku solo, beliau seorang guru, sosok baik hati, ramah penuh peduli, Dan Narasumber malam ini adalah " Raimundus Brian Prasetyawan S.Pd" Beliau Seorang Penulis Hebat, Banyak tulisan beliau dimedia cetak di harian Kompas, Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, dan Majalah Hidup. Serta banyak menerbit Buku solo Beserta Buku Antologi banyak sekali prestasi yang beliau miliki , Muda, Energik , Lahir di Tahun 1992, tanggal 30 Juni. Beliau dikenal dengan nama panggilan Pak Brian, Beliau adalah seorang guru Di Sekolah Dasar yang memiliki banyak Prestasi , Seorang Penerbit bernama Penerbit Gemala. Sama Persis Tema yang bbeliau bawakan "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie." Materi diawali dengan kisah beliau yang ingin menerbitkan buku sejak tahun 2014, dan bisa diwujudkan menerbitkan buku di Tahun 2020 merupakan Alumni Kelas Belajar Menulis PGRI, gelombang 4 Founder Om Jay. Materi bagaiaman menerbitkan buku itu mudah, apalagi kelas pemula, yuk kita simak pemaparan narasumber kita.
CV Raimundus Brian Prasetyawan S.Pd
Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future".
Beliau memiliki Banyak akun Blog, Menerbitkan banyak buku antologi dan Buku solo, ,Silahkan klik baca Link Beliau dibawah ini ya.
https://www.praszetyawan.com/p/profil.html
https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html
https://www.praszetyawan.com/2020/06/buku-aksi-literasi-guru-masa-kini.html
https://www.praszetyawan.com/2020/10/buku-solo-terbaru-menerjang-tantangan.html
Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah ? Jawabannya karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi.
Penerbit buku yang kita ketahui hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Erlangga, Grasindo, Elex media, Andi, dll.Tapi sekarang ada penerbit indie yang membantu permasalahan kita. Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama. itulah kekurangan dari penerbit mayor. Dengan adanya penerbit indie ymampu memberi solusi dan naskah pasti terbit dan proses pengeditan musah dan cepat.
Ciri-ciri penerbit indie dari potongan slide
Bagi penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri dan memerlukan biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan dan hasilnya sangat memuaskan.
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie.
- Biaya penerbitan (Penerbit tidak menyediakan jasa editing, untuk itu penulis yang harus melakukan editing)
- fasilitas
- Batas maksimal jumlah halaman
- Ketentuan dan Biaya cetak ulang
- Apakah dapat Master PDF
- Lama penerbitan
- Jumlah buku yang didapat penulis
Menerbitkan buku penerbit Gamala sebagai rekannnya dalam menerbitkan buku, Klik baca link dibawah ini.Silakan dibaca: https://www.praszetyawan.com/2021/10/murah-banget-menerbitkan-buku-ber-isbn.html
Beliau juga bekerjasama bersama 2 Penerbit Besar
1.Penerbit Depok
htmlhttps://www.praszetyawan.com/2021/10/murah-banget-menerbitkan-buku-ber-isbn.html
Penerbit Depok juga ada paket gratis seperti ini. Tapi ada minimal cetak 40 eksemplar. Paket ini biasanya dipakai untuk sekolah yang memang cetak banyak. Sehingga tidak perlu memikirkan biaya penerbitan lagi. Penerbit Depok cocok untuk yang memang hanya sekedar menerbitkan buku saja, dan tidak berencana cetak ulang artinya untuk pribadi tidak perlu jumlah buku yang banyak
Biaya penerbitannya lebih terjangkau. Biaya penerbitan yang terbilang murah, membuat biaya cetak ulang di penerbit depok cukup lumayan.
2. Penerbit Malang
https://www.praszetyawan.com/2021/09/ini-cara-menerbitkan-buku-dengan-mudah.html
Penerbit Malang cocok untuk yang berencana menjual bukunya, karena jumlah buku yang diberikan lebih banyak. Dengan biaya penerbitan 650.000 terhitung lebih hemat. Jika stok buku habis, bisa cetak ulang lagi dengan biaya cetak per buku lebih murah dibanding penerbit depok. Bisa kita lihat Rekaan Perbedaan biaya 2 penerbit bisa dilihat dalam tabel.
Wah Semua Solusi sangat teratasi ,dengan mempercayakan penerbitan pada Pak Brian, Terimaksih Sharing Ilmu yang sangat bermanfaat buat kami.
Ringkasan Materi Hasil Sesi Tanya Jawab Bersama Narasumber, |Terdapat 15 pertanyaan
1.Program yang ditawarkan atau disiapkan bagi penulis dari program Indie, yaitu Penerbit indie menawarkan paket penerbitan.
2.Selain dengan tulisan resume bagaimana syarat dan upaya untuk menerbitkan puisi Tidak harus resume untuk syarat menerbitkan buku, biasanya kalau puisi minimal 30 puisi
3.Mohon bimbingan membuat buku dari resume PM ini, sehingga cepat antri di penerbit.
Pastikan naskah yang dikirim ke saya, sudah lengkap, Jadi pastikan betul-betul naskahnya tidak ada bagian yang ketinggalan. Cek lagi sebelum kirim ke Beliau tutur narasumber
4.Jenis buku yang diterima di penerbit Indie yang dapat untuk kenaikan pangkat juga
*Buku solo yang terbit dari pelatihan bisa untuk kenaikkan pangkat
* buku kumpulan resume bisa termasuk buku dalam bidang pendidikan
*penerbit indie terima semua jenis buku justru kita perlu menyesuaikan apa saja jenis buku yang diterima untuk kenaikkan pangkat, setahu beliau buku dalam bidang pendidikan, kumpulan puisi, kumpulan cerpen.
5.Apakah draf naskahnya dikembalikan kepada penulis atau penerbit itu sendiri yang akan mengeditkannya , nanti dalam prosesnya ada pengecekkan kembali oleh penulis, baik penerbit depok maupun malang, jadi nanti penulis akan dikirimkan pdf naskah fix, Kemudian penulis mengecek isi pdf. Siapa tahu ada yang perlu direvisi jika ada yang direvisi, penulis menulis revisinya di format revisi yang akan saya berikan
6.Kelebihannya adalah biaya cetak ulang yang lebih murah, ada editing, jumlah maksimal halaman lebih banyak (150 halaman A5), dan tidak ada syarat, seperti penerbit indie pada umumnya. Namun perlu dipahami ketentuannya.
7. Puisii minimal 30 karena puisi itu kan pendek-pendek. Sebenarnya tidak harus 30. Kurang boleh tapi setidaknya bisa mencapai 70 halaman A5. A5 itu lebih kecil dari A4. Sekitar setengahnya A4, untuk cerpen mungkin bisa 15-20
8.langkah pertama menulis naskahnya. tulisan-tulisan resume boleh dijadikan naskah buku. Kemudian membuat kelengkapan naskah yaitu halaman depan, prakata, daftar isi tanpa nomor halaman, profil penulis, sinopsis. Kalau jurnal beda lagi. Sekarang ini khusus buku saja. Tapi karya penelitian seperti PTK, skripsi, bisa dijadikan buku.
9.Keluar biaya menjadi kekurangannya penerbit indie. Seperti yang tadi saya sampaikan, itu konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi. Memang idealnya adalah menerbitkan di penerbit mayor. Namun menerbitkan di penerbit indie bisa sebagai batu loncatan untuk kemudian mencoba di penerbit mayor. Kalau langsung ke penerbit mayor, perlu perjuangan dan proses bertahun-tahun. Untuk editor penerbit rekanan saya, saya tanyakan dulu sudah bersertifikasi atau belum. Tutur Beliau untuk harga buku ditentukan sendiri oleh penulis. Jumlah halaman berpengaruh terhadap harga, karena makin tebal, maka modal biaya cetaknya lebih besar.
10. best practicenya tentang mengembangkan budaya menulis melalui pembuatan buku antologi karya siswa.triknya tentu menulis hal yang pernah kita lakukan tapi belum pernah dilakukan orang lain di sekolah tempat kita mengajar. Di luar sana pembuatan buku masih menjadi hal istimewa, sehingga bisa juga menjadi kuncinya. Wah sangat menginspirasi pak Brian, Terimaksih sharing ilmuy yang sangat bermanfaat malam ini.
CLOSING STATEMENT
Menerbitkan buku semakin mudah, Jadi jangan biarkan tulisan yang sudah ada hanya tersimpan dalam laptop saja. Orang lain perlu melihat tulisan kita. Tulisan yang kita anggap biasa bisa jadi luar biasa bagi orang lain.
Terutama bagi yang nanti sudah 20 resume, jangan ditunda-tunda susun naskah untuk dikirim ke penerbit. Mumpung pelatihan masih berjalan, jadi semangatnya masih menyala.
Semoga setelah ini mahkota penulis dan gelar alumni dapat diraih.
SALAM SEHAT DAN SALAM LITERASI
Semoga terbit buku resumenya...
BalasHapusterimaksih,slam literasi
HapusNarasumbernya keren, yang meresume juga. Mari kita sambut kelahiran buku solo.
BalasHapusterimaksih bun,salam literasi
HapusSuper lengkap, yoo mari terbitkan buku solo
BalasHapussiap bu ketu,salam literasi
HapusTulisan yang super bunda. Semangat kita terbitkan solo
BalasHapussiap bu ovi,salam literasi
HapusMantul bu Ovi
BalasHapusSemakin mendekati buku solo๐๐
BalasHapusbetul bu,salam literasi
BalasHapusMantul undda Sri.....salam literasi.
BalasHapusPastikan buku terbit sebagaimana terbitnya mentari esok pagi
BalasHapusKeren sekali Bunda resumenya ,semakin mantap
BalasHapusKeren.. Mantul resumenya semangat mbak
BalasHapusSegera meluncur buku solo bu
BalasHapusAroma penulis buku solo sdh pasti
BalasHapus