Merdeka Belajar Ala Guru SD
Merdeka
Belajar menjadi salah satu gebrakan yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan
Kebudayaan, Riset dan Teknologi yaitu Nadiem
Makarim. Merupakan langkah yang tepat yang dilakukan sebagai wujud
evaluasi secara mendalam dengan melihat kondisi sekarang yang dimulai dengan adanya pandemic covid-19
dengan perlunya perubahan dalam belajar
dan mengajar.
Merdeka Belajar merupakan wujud dari perubahan sistem
pendidikan yang di desain dengan kemajuan dan sesuai tantangan zaman di era
digital 4.0, dan tujuan ini memang
sangat mulia menurut perspektif penulis diman tujuan dari merdeka mengajar demi menggali potensi
dalam diri baik pendidik maupun peserta didik dan tujuannya semata mata
meningkatkan kualitas potensi pembelajaran
yang disesuaikan dengan keadaan sekolahnya. Dengan berjalannya konsep mengajar Ki Hajar Dewantara sejatinya
pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia, namun tetap menularkan nilai
etika yang baik kepada semua peserta didik, yaitu terikat aturan etika, yang
telah diajarkan dalam ajaran Al-Quran, misalnya selain mendidik tetap berfokus
untuk memperbaiki tingkah laku serta kesopanan peserta didik kita. Jika
diartikan sebaliknya memerdekakaan peseta didik sehingga mereka loss control bertindak semaunya, nilai kesopanan kepada
guru pun tidak ada, dan dalam berahlak baik pun tidak dimiliki peserta didik
kita, pastinya sebagai pendidik kita perlu memberikan teguran –teguran
kecil sesuai dengan kondisi yang
terjadi. Jika akhirnya perlu tindakan
lebih sebaiknya kita melakukan rapat,
dan memberi informasi kepada wali
peserta didik ,sehingga komunikasi dan kolaborasi tercipta dengan baik dan
lebih mudah mewujudkan tugas dan tujuan
kita sebagai tercapai dalam mencetak
generasi dan penerus bangsa yang berkualitas dan berahlak mulia sebagai pelajar
pancasila. Mengingat guru sebagai
Pengajar, fasilitator, pembimbing
serta menjadi motivator untuk generasi penerus bangsa ini.
Penulis banyak
belajar akan kebutuhan pengetahuan dan
ketrampilan yang harus dimilki banyak guru dewasa ini, yaitu dengan berbagai
pelatihan diacara zoom dan group penunjang lainnya, salah satu ontoh PMM dan KBMN PB PGRI.
Penulis menyadari banyak kekurangan yang harus saya pelajari. Merdeka Belajar dan Merdeka Mengajar
yang diterapkan penulis masih sangat
sederhana. Hal-hal kecil dilakukan didalam
kelas yaitu melakukan kegiatan MPLK
untuk peserta didik baru naik kelas, seperti biasa memberi salam saat
masuk mengucapkan doa doa ayat suci
alquran, agar tercipta imtaq seorang peserta didik pembelajaran aklak,
menanyakan kabar dengan gaya ice
breaking dengan tujuan untuk menyenangkan mereka, gaya belajar demikian mungkin
hal
yang sudah biasa saat ini, praktik baik P5 yang kami praktekkan hari sabtu kemarin wujud dari
perubahan keil, membuat hiasan bahan stik ie ream, memberi nilai dengan memakai stempel lucu, menyanyikan lagu P5, ice
breaking, disela sela pembelajaran, serta kuis wajib dilakukan untuk menambah
daya ingat peserta didik terhadap numerasi dan mampu berfikir kritis sedangkan
pada literasi memberikan pertanyaan seputar
materi yang telah disampaikan, serta berkolaborasi bersama guru serta wali
murid serta melakukan pembinaan terhadap peserta didik yang masih perlu
pembinaan untuk yang belum mampu membaca.
Kemerdekaan
bagi penulis, saat diri anda berjuang untuk berani melawan rasa takut dalam
diri dan gali potensi dalam diri, jangan menyerah, jangan malu, lawan tanpa
rasa ragu. Sejatinya dirimulah pemenang, kenali dirimu maka kamu akan melihat
sehebat apa dirimu sebenarnya.