Kamis, 16 Juni 2022

TOKOH INSPIRASIKU ORANG TUA, KAKEK DAN GURUKU

KAMIS MENULIS

Kamis, 16 juni 2022

penulis: Sri Wulandari

 TOKOH INSPIRASIKU ORANGTUA , KAKEK DAN GURUKU

 Menulis indah belum keahlianku, tapi mencoba menulis dengan kemampuan yang ada dan jadi diri sendiri mungkin itu lebih baik, Menulis sebisaku dan jika tidak mampu seperti mereka, tidak apa, tulis sebisamu kata itu yang terlontar dalam fikiranku.  Banyak sekali  yang menjadi inspirasi dalam kehidupan kita, kalaupun disebutkan satu-satu tulisanku akan terasa panjang, cukup lebih spesifik aja  membahas tentang mereka. Walau kondisi kurang sehat tetapi semangat menulis luar biasa.

Nah kali ini aku ingin bercerita masa kecil bersama tokoh inpsirasiku. Ya perjalananku mengagumi salah satu tokoh yang membakar dan gairahku dalam belajar. Maklum sedari kecil aku dekat  dengan kantor dinas pendidikan zaman dulu lebih dikenal dengan kantor Dikbud (dinas pendidikan dan kebudayaan), nah saking berdekatannya dengan beliau kepala dan wakilnya seperti keluarga maklum sam-sama orang jawa, jika bertemu di daerah rantau , sifat kekeluargaannya keluar. Nah dampaknya kepadaku, beliau suka memberi majalah , tabloid anak-anak  bahkan buku ajar selalu aku terima, padahal kala itu sanagt sulit untuk mendapatkan majalah maupun tabloid serta buku bahan pelajaran, menyisipkan kenangan manis ,kenangan indah bersama dimasa silam. Saat  menerima buku, hati ini berasa riang dan gembira,  difikiranku horee dapat buku lagi, akhirnya aku ambil semua dengan hati riang dan gembira, disitulah budaya membaca mulai tertanam di dalam diriku.

Masuk sekolah dan berpindah-pindah bukan pilihanku, dulu  aku sekolah dipulau ini, dan akhirnya aku dipindahkan sekolah di tempat nenek dan kakekku tinggal, desa yang begitu asri indah nan elok rasanya suasana yang masih teringat dalam ingatan saat kakekku “ parijan” menggendongku, menggendongku menuju kebun dengan hamparan sawah yang luas dengan satu tangan nya, ya beliau memiliki satu tangan, beliau almarhum punya kisah dizaman penjajahan, sayang beliau tidak ingin diakui sebagai tokoh yang membantu pemerintah indonesia melawan penjajahan, nama desaku desa  giwang, senori tuban jawa timur, memang sangat berbeda ya, aturan dan nuansa belajar di pulau dibandingkan dengan perkotaan. Aku menikmati perubahan itu dan cepat beradaptasi, untuk bertemanpun tidak ada kendala  aku nikmati kehidupanku sebagai  siswa baru disekolah itu.

Seiring perjalanan waktu entah  berasal dari angin apa yang meniupku kembali lagi dan harus pindah sekolah lagi, sungguh menyebalkan. Akhirnya aku sekolah di  pulau, dan dimasukkan ke sd 2, dan gara-gara ibu gak minta surat pindah sekolah, akhirnya aku diturunkan 1 tahun dikelas tersebut, karena aku sudah terbiasa menulis dengan lancar, akhirnya kepala sekolahku memindahkanku selang beberapa bulan naik kelas 1 tingkat lagi, katanya sich aku pinter heee.

 Selang waktu berjalan, aku melihat sosok guru yang mendapat mandat ditugas di pulau terpencil, ya beliau bernama “pak seno waluyo”dan “bu sri handayan”,  selanjutnya moh. Juri, yang sekarang menjadi kepala sekolah baru tempatku mengajar. ketiga guru ini , memberi inspirasi kepadaku, sungguh kalian  selalu teringat, dalam ingatan. Ceritaku dimulai saat kelas 4, ya sosok bu sri mengajar kami boleh ditebak kalo guru sd banyak nyanyi lagu daerah jadi suasana kelas hidup. Yang aku inget lagu yang kami nyanyikan bersama lagu daerah ampar-ampar pisang,  sue ora jamu, dan angin mamiri lagu daerah sulawesi, suasana makin riuh karena suasana bu sri ini ketindih  dari suara ank-anak. Beliaupun marah ya, karena gak merasa dihargai, saat bu guru ini marah dan menegur spontan suasana hening, tapi masih ada suara cekikian dari anak nakal itu, maklum mungkin katanya  guru baru perempuan kali ya.

Singkat  cerita hampir ujian sekolah dimulai, beliau berkata, siapa yang peringkat satu ibu akan beri buku tebal,  aku udah membayangkan buku itu aku terima heee, mimpi disiang bolong,  nah daat dinanti itu tlah tibat semangatku menjadi –jadi, sebenernya lucu, ingin berprestasi tetapi menginginkan sebuah hadiah dari guru sendiri, tapi fikiran anak-anak mengalir saja, apa adanya, baiklah semangat untuk mendapatkan hadiah ingatku kala itu. Saat ujian dimulai, semangatku menggebu gebu,  alhamdulillah namaku masuk pada bagian nama penerima hadiah buku, dan itu pengalaman yang sangat berkesan sampai saat ini. Semangatku menjadi-jadi dikala naik kelas dan ditemani guru yang bernama Seno Waluyo asal beliau darp daerah seragen, jawa tengah. Beliau  berkata jika kalian peringkat satu, buku kamus kesangannku ini akan menjadi milik kalian,  tutur beliau, dan beliau juga berkata bahwa  kamus itu juga pemberian  sseorang, aura semangat dan tantangan  mengiringi langkahku.

Seperti semangat nada ingin mendapatkan kamus tersebut, aku pun semangat menyiapkan diri untuk mendapatkan nilai terbaik dan tibalah aku dan tema-temannya menunggu pengumuman berasa hati ini dag dig dug der, dengan mengucapkan doa dalam hati sembari pak seno melanjutkan kata-kata spirit kepada kami. Saat beliau mengucapkan kata inti karena anak –anak sangat penasaran sekali, wow sungguh luar biasa, namaku disebut sebagai penerima kamus bahasa inggris  kesayangan beliau, dengan bergembira akupun disuruh pak seno menuju kedepan sorak dan tepuk tangan teman-teman mewarnai  cerita itu.

Pak Seno ini memiliki sifat lembut tapi tegas dan pada  zaman dulu saat sekolah pun buku paket itu tidak ada, yang ada hanya buku  saku  cepat pintar,kumpulan beberapa rangkuman syukurlah kehadiran para tokoh inspirasi ini membuka jendela mata dunia pendidikan ditempat kami, nah berbekal buku saku yang kami gunakan, beliau mengajarkan semua ilmu  yang beliau miliki, yang lebih mengingatkan ku lagi yaitu wejangan nya yang sungguh luar biasa aku pegang sampai sekarang, beliau selalu berbagi cerita, selalu memberi arahan, pandangan tentang pendidikan kita seperti apa kedepannya, harapan dan cita-cita kita, bahkan saat kami menjadi siapa nantinya dimasa depan, sosok seno ini berkarisma, mengganggap kami seperti siswa SMA dan kami diajarkan berfikir ke depan tentang makna kehidupan yang belum pernah dijarkan orangtua dirumah. walaupun kita tahu pengajaran berarti juga kita dapatkan dari orang tua, khususnya ilmu agama, jadi   ParaTokoh Inspirasi ini memang saling melengkapi. Itulah sosok orang tua dan guru yang menginspirasiku  bersama teman-teman.


Salam sehat  dan salam manis sahabat lage

#kamismenulis

#lagerunal



2 komentar:

  1. Sebenarnya ceritanya cukup bagus, hanya lebih bagus lagi kalau penggunaan huruf besar diperhatikan apalagi untuk nama orang. Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah terimakasih masukannya pak,, ia saya terburu buru pak πŸ™πŸ™

      Hapus

Terimakasih atas kunjungannya,master master terhebat sahabat blogerπŸ™πŸ™

trik sulap penulis pemula

                LAUNCHING BUKU DAN TALK SHOW BERSAMA PAK KADISDIK                dokpri:  https://swulandarigawaikucoretankugmld21.blogspot....

STATEGI MENANGKAL HOAKS